19 Juni 2010

Nyoblos (Lagi)

0 komentar

Wah, bangun pagi langsung diingatin mama "kita nanti nyoblos jam 9 ya...". Ups, hampir lupa kalo hari ini tanggal 19 Juni 2010. Hari yang sengaja diliburkan oleh pemerintah, tapi khusus Medan lho. Buat apa lagi kalo bukan untuk menyukseskan Pemilukada Walikota dan Wakil Walikota Medan Putaran Kedua periode 2010-2015. Kenapa sampe 2 kali putaran? Jadi gini ceritanya...

Tanggal 12 Mei 2010 lalu, Medan udah ngadain Pemilukada. Calonnya gak tanggung-tanggung, ada 10 pasangan. Busyyeet!!! Saking banyaknya, pecah deh suara masyarakat kota Medan. Apalagi pasangan yang islam ada sembilan pasang. Alhasil suara yg diperoleh tiap pasangan gak ada yg memenuhi syarat, yaitu mencapai 30%. Makanya dibuatlah pemilukada putaran kedua.

Di putaran kedua ini, pasangan yang lolos cuma 2, Rahudman-Eldin dan Sofyan Tan-nelly. Tiap pasangan punya ciri masing-masing. Yang satu pasangan murni pribumi, satu lagi keturunan tionghoa. Yang satu seagama, satu lagi beda. Yang satu orang birokrat, satu lagi dokter dan termasuk tokoh pendidikan. Yang satu ganda putra, satu lagi ganda campuran. Yang satu ga banyak kampanye, satu lagi gelar kampanye akbar plus berjanji gantung diri kalo melakukan korupsi. Emang banyak bedanya. Tapi ada satu kesamaannya. Dua-duanya masih belum sreg di hati. Jadi pilih yang mana dong???

Bimbang masih menyelimuti hati sampe udah mau berangkat ke TPS. Sambil berjalan kaki, ku bulatkan hati memilih pada satu pasangan. Ya, biarpun gak sreg-sreg amat tapi daripada yang itu mending yang ini. Suasana TPS juga sunyi. Gimana enggak. Waktu pemilu putaran pertama aja banyak masyarakat yang gak pake hak suaranya. Umumnya masih banyak orang yang berpikir, "siapa pun pemimpinnya, sama aja". Padahal kan gak gitu. Kalo kita sendiri gak peduli siapa pemimpin kita, berarti kita ga bisa nuntut dia untuk peduli sama kita dong. Apalagi di putaran kedua ini. Belum lagi yang jagoannya udah kalah di putaran pertama. Udah deh, pada cuek sama putaran kedua. Ditambah malam sebelumnya begadang nonton piala dunia. Makin males lah mereka datang ke TPS.

Sekarang cuma bisa berdoa sama Allah. Siapa pun yang akan memimpin kota Medan nanti semoga merupakan orang yang amanah. Yang peduli dengan kemajuan dan kesejahteraan seluruh rakyatnya. Dan tentunya orang yang jujur, gak korupsi. Jabatan bukan dipakai buat balikin modal kampanye 'n nambahin deposito di bank. Tapi harus dipakai 100% untuk kemaslahatan ummat. Semoga....

-Sartika Ika S.-

0 komentar:

Posting Komentar