04 Desember 2010

Ayo Meminta Maaf

5 komentar

Kata maaf memang adalah kata2 yang sangat gak asing bagi kita. Apalagi kalo menjelang Idul Fitri. Kata maaf dengan lancarnya mengalir dari mulut tiap orang, menghiasi sms kawan dan sodara, baik itu disampaikan dengan ikhlas atau pun cuma basa basi doang. Selain itu, waktu lagi ada masalah atau gesekan2 sama seseorang, kita juga bakal berusaha meminta maaf atau memaafkan. Tapi itu juga kalo ga kalah sama gengsi. Ya, kata maaf terkesan biasa atau wajar alias standar di moment itu.

Nah, gimana jadinya kalo kata maaf diucapkan tiba2 di suatu malam, ga ada angin, ga ada hujan, ga ada petir? Itulah yang kulakukan tadi malam. Tiba-tiba aku merasa gelisah dan susah tidur malam ini. Mungkin salah satu faktornya adalah beberapa hari ini aku menghadapi beberapa masalah "kecil" yang cukup menyita pikiranku. Masalah yang sebenarnya ga bakal jadi masalah kalo aku ga memikirkannya. Aku bingung apa yang harus aku lakukan untuk mengusir kegundahan ini. Tiba-tiba aku terfikir, sepertinya udah cukup lama aku ga meminta maaf dari hati terdalam sama orang2 yang sering aku temui. Kenapa aku memusatkan perhatian sama orang2 yang sering ku temui? Karena menurutku merekalah yang paling mungkin menghadapi kesalahan dan kekhilafan ku, bahkan mungkin ku sakiti perasaannya. Memang seingatku aku ga ada masalah sama mereka, tapi tetap aja yang namanya khilaf bisa dilakukan tanpa kita sadari. Lagi pula menurutku minta maaf itu ga musti harus ada masalah dulu kan... Aku pun mulai merangkai kata2 dan mengirim sms itu ke orang2 yang sering kutemui.

Setelah mengirim sms itu, perasaan ku lebih lega. Apalagi ketika menerima balasan dari mereka yang merespon baik permintaan maaf ku itu. Saat itu aku mulai berpikir, terkadang kita pernah merasa sakit hati ketika menerima ucapan atau perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang lain. Tapi sadarkah kita, ucapan atau perlakuan tersebut mungkin ga akan kita terima kalau kita ga melakukannya juga pada orang lain. Sering kali kita merasa kesal dengan sikap orang lain pada kita, tanpa pernah mau meng-hisab atau mengintrospeksi segala yang telah kita ucapkan dan lakukan padanya. Memang tangan di atas lebih baik dari pada tangn di bawah. Namun, apakah kita hanya menunggu hingga orang lain memaafkan kita tanpa mau berusaha untuk meminta maaf atas kesalahan kita yang disengaja atau tidak? Mulai sekarang, mari kita lebih melapangkan dada kita untuk mau meminta maaf terlebih dahulu, tanpa memandang waktu untuk melakukannya.

-Sartika Ika S-

5 komentar:

Winny Widyawati mengatakan...

Jangan takut utk meminta maaf, apapun respon yg kita terima, permintaan maaf akan melepaskan beban rasa bersalah yg menghmipit ^^

Ummi Ubay mengatakan...

org yang mau menyadari kesalahannya
dan rendah diri untuk meminta maaf
itu seorang jagoan kalo menurut chika^^

Sartika Ika mengatakan...

@mbak winny: bener tuh. udah terbukti ampuh...
@mbak chika: thanx for coming. ayo meminta maaf ^_^

Annur Shah mengatakan...

ayo MInta maaf ma aku .. kamu kan pya salah byak ckckkckckkc....

Sartika Ika mengatakan...

hhwaaaa...
maafin aku
T_T

Posting Komentar