30 Juni 2010

Gawat! Bapak-Bapak Komplek Pada Demam...

2 komentar

Ya, itu yang terjadi saat ini. Hampir semua bapak-bapak komplek kena demam. Gejalanya pusing, sulit tidur, dan badan sulit bergerak. Gawat nih! Udah sekitar 2 minggu mereka mengalaminya. Tapi satu pun gak ada yang mau di bawa ke dokter.



Kok bisa??? Ya bisa dong. Mereka rata-rata kena demam Piala Dunia. Gejalanya kepala pusing kalo mati lampu malam-malam karna jadi gak bisa nonton bola. Terus, hampir tiap malam begadang demi yang katanya tim kesayangan *padahal timnya gak sayang ama dia, bertepuk sebelah tangan nie. Gejala lainnya, badan susah gerak untuk ikut pengajian tiap kamis malam. Pokoknya, ada aja alasan yang jadi kambing hitam. Kurang enak badan lah, ada urusan lah, ini lah itu lah. Pada pinter ngarang deh 1 bulan ini. Alhasil, yang datang pengajian dikit abis. Takutnya sih, sampe 11 Juli nih pengajian bakalan vacum.



Oh no! Kalo sampe 1 bulan gak ada yang saling mengingatkan, berenti mengkaji firman-firman Allah, sekalian jalin silaturahim mau jadi apa komplek ini?! Orang tuanya aja gitu, gimana anak mudanya???



Ayolah bapak-bapak, bergegaslah kalo ada ajakan kepada Allah. Bergegaslah menghadiri majelis-majelis ilmu. Tinggalkanlah hal-hal duniawi sejenak. Untuk apa ada siaran ulang kalo bukan untuk orang-orang yang punya urusan saat pertandingan live? Berilah contoh yang baik pada generasi muda, minimal yang ada di komplek ini. Semoga Allah menetapkan hati kita semua di atas agama-Nya.



-Sartika Ika S.-
Read more...

Hush...Hush...

2 komentar

Libur, libur dan libur. Wie, waktu yang pas buat beres-beres kamar. Aku baru sadar kalo warna meja belajar yang tadinya abu-abu muda, udah makin gelap aja (ketauan jarang dipake...). Isi meja juga udah gak karuan. Peralatan kakak ku yang banyak itu, udah merajai meja belajar. Buku-buku yang cuma numpang parkir di meja akhirnya pada sempit-sempitan di pinggiran. Komputer juga udah bedebu, cermin di lemari udah buram aja. Pantes kecantikan yang selama ini terpancar jadi agak meredup (ehmm, narsis dikit..).

Tak bisa dibiarkan! Ku ambil kemoceng 'n kain lap. Waktunya ngusir debu... Semua isi meja belajar kuturunkan. Mejanya digeser, dilap sana sini. Peralatan perang yang tadinya ada di atas meja mulai diseleksi satu per satu. Ada kosmetik kakak yang udah kadaluarsa, bon belanjaan dari berbulan-bulan yang lalu, kantongan plastik, dan barang-barang yang perlu dienyahkan lainnya.

Selesai dengan meja belajar, aku beralih ke lemari. Untung isinya udah diberesin bulan lau, jadi ga repot lagi. Cuma perlu ngelap cerminnya biar makin kinclong waktu ngaca (hehheeh). Komputer di lap, kolong tempat tidur di korek-korek. Trus, kamar disapu biar debu-debu pada minggat. Hush...hush...

Finish! Karna udah kecapean, aku ga sempat ngepel kamar. Biar aja deh, besok-besok-besok. Kamarku bersih... Room Sweet Room

-Sartika Ika S.-
Read more...

25 Juni 2010

Pesona Air Terjun Sipiso-Piso

0 komentar

Sesuai rencana, tepat pada tanggal 15 Juni 2010 yang lalu, Bidang Keputrian BP2M Baiturrahmah FE USU mengadakan rihlah (jalan-jalan/bepergian) ke Air Terjun Sipiso-Piso. Wisata alam ini terletak di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara. Acara ini sudah menjadi salah satu dari progam kerja bidang ini. Rasa penasaran meliputi pikiran, karena jujur ini kali pertama saya mengunjungi tempat wisata alam ini. Apalagi ujian baru saja usai. Kegiatan ini menjadi kesempatan emas untuk mengistirahatkan pikiran sejenak.

Pukul 7.30 WIB para peserta rihlah sudah mulai berdatangan ke titik kumpul. Bus executive telah menunggu dengan setia. Tepat pukul 8.00 WIB dengan mengucapkan bismillah mulailah bus berangkat. Jalan Dr. Mansyur, Setia Budi, dan Jamin Ginting dilalui tanpa ada hambatan. seiring pergerakan bus, mulailah isi tas dikeluarkan para peserta. Mulai dari permen, keripik, dan biskuit beredar di dalam bus dari satu orang kepada yang lain. Ya, selama perjalanan saja ukhuwah itu sudah tampak dengan adanya saling berbagi. Tak ada yang merasa kelaparan selama perjalanan.

Bus terus melaju. Wilayah Pancur Batu, Sibolangit, dan Berastagi kami lalui untuk mencapai tujuan. Di sepanjang perjalanan, mata kami pun dihibur oleh keindahan alam Sang Maha Pencipta. Pepohonan yang hijau, gunung yang menjulang, awan biru terus menemani perjalanan kami. Memasuki Kabupaten Karo, pohon-pohon jeruk dan buah lainnya menyambut kedatangan kami.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 3,5 jam kami pun tiba di lokasi wisata pada pukul 11.30 WIB. Dengan membayar Rp 60.000 bus kami pun memasuki kawasan Air Terjun Sipiso-Piso. Dari sini kita dapat melihat dari jauh air terjun tersebut, bahkan Danau Toba. Tapi jangan berharap air terjun tersebut dapat langsung disentuh. Karena untuk mencapainya, kita masih harus menuruni sekitar seribu anak tangga.

Sebelum memulai petualangan, kami memutuskan untuk makan siang dan menunaikan sholat zuhur yang dijamak dengan ashar. Setelah menyelesaikan segala urusan, kami pun bersiap-siap untuk turun. Ternyata cuaca kurang bersahabat dengan kami. Hujan rintik-rintik turun membasahi tanah Karo. Beberapa di antara kami mulai ragu untuk melanjutkan misi. Namun, kami pun membulatkan tekad dan memohon perlindungan Allah untuk memulai petualangan menuju si air terjun yang telah dinanti-nanti. Dengan mengucapkan bismillah dan bertakbir, kami pun mengayunkan langkah.

Satu per satu anak tangga kami tapaki. Awalnya perjalanan ini masih terasa mudah. Wajah ceria masih terlihat pada semua peserta. Namun setelah sekitar lima belas menit, rasa lelah mulai merasuki tubuh kami, terutama di bagian kaki. Langkah mulai melambat, dan beberapa kali kami berhenti di tengah jalan sekedar untuk menarik nafas dan mengistirahatkan kaki. Rasa penasaran akan keindahan Air Terjun Sipiso-piso mendorong kami untuk terus melangkah. Jalan yang awalnya mulus karena terdiri dari tangga semen, mulai sulit terasa. Semakin ke bawah, itu semua mulai lenyap. Kami harus menyusuri jalan tanah dengan bebatuan yang banyak dan besar. Lagi-lagi ukhuwah itu tampak. Ketika ada yang kesulitan atau merasa letih melalui jalur tersebut, maka yang lain memberi kekuatan dan membantu saudaranya yang lain. Suara gemuruh air terjun mulai terdengar oleh kami di menit-menit ke empat puluh. hawa sejuk pun menelusup ke balik jaket tebal yang sudah menyelubungi tubuh kami. Suasana ini menambah daya juang kami untuk segera mancapainya.

Perjuangan selama kurang lebih satu jam tersebut membuahkan hasil. Air Terjun Sipiso-piso berdiri tegak di depan kami. Air yang jatuh dari ketinggian sekitar 120 meter ini sebagian dihembus angin dan membasahi kami. Rasa letih setelah menempuh perjalanan panjang terhapuskan oleh pesonanya. Bibir tak hentinya memuja Rabb semesta alam sambil mengagumi ciptaan-Nya. Air terus mengalir hingga mencapai Danau Toba yang berada tak terlalu jauh. Pepohonan hijau terhampar luas mengelilingi air terjun yang menjulang tinggi. Kesempatan emas ini tentunya sangat disayangkan bila tidak diabadikan. Kamera pun mulai dikeluarkan dan air terjun menjadi primadona yang tidak mau dilewatkan oleh semua peserta.

Puas memanjakan mata, hati dan pikiran kami pun kembali ke atas. Dengan nafas tersengal-sengal dan kepuasan atas pengalaman tak terlupakan tadi, kami kembali berjuang mencapai lokasi bus berada. Sesampainya di atas, kamar mandi menjadi rebutan para peserta. Mengganti pakaian dan membersihkan tubuh menjadi ritual utama setelah tubuh basah oleh air terjun ditambah noda tanah di pakaian. Setelah berbenah, beberapa peserta mengisi perut sebentar di warung yang berjejer di sekitar lokasi wisata tersebut. Ada juga yang membeli tanda mata khas daerah setempat.

Sekitar pukul 16.30 WIB kami menaiki bus dan siapp untuk pulang. Bus mulai melaju melalui jalan yang sama seperti yang kami lalui saat berangkat. Di tengah perjalanan, peserta pun menyempatkan diri membeli oleh-oleh berupa buah khas tanah karo seperti jeruk dan markisa. Perjalanan terus berlanjut. Hujan rintik-rintik sempat mengiringi kepulangan kami ke Medan.

Pukul 20.00 saya pun tiba di rumah. Markisa pun menjadi oleh-oleh yang saya persembahkan bagi keluarga saya. Alhamdulillah, Allah telah melindungi kami hingga dapat bertemu kembali dengan keluarga di rumah, berbagi oleh-oleh, dan tentunya mengisahkan petualangan yang tak terlupakan.
-Sartika Ika S.-
Read more...

19 Juni 2010

Nyoblos (Lagi)

0 komentar

Wah, bangun pagi langsung diingatin mama "kita nanti nyoblos jam 9 ya...". Ups, hampir lupa kalo hari ini tanggal 19 Juni 2010. Hari yang sengaja diliburkan oleh pemerintah, tapi khusus Medan lho. Buat apa lagi kalo bukan untuk menyukseskan Pemilukada Walikota dan Wakil Walikota Medan Putaran Kedua periode 2010-2015. Kenapa sampe 2 kali putaran? Jadi gini ceritanya...

Tanggal 12 Mei 2010 lalu, Medan udah ngadain Pemilukada. Calonnya gak tanggung-tanggung, ada 10 pasangan. Busyyeet!!! Saking banyaknya, pecah deh suara masyarakat kota Medan. Apalagi pasangan yang islam ada sembilan pasang. Alhasil suara yg diperoleh tiap pasangan gak ada yg memenuhi syarat, yaitu mencapai 30%. Makanya dibuatlah pemilukada putaran kedua.

Di putaran kedua ini, pasangan yang lolos cuma 2, Rahudman-Eldin dan Sofyan Tan-nelly. Tiap pasangan punya ciri masing-masing. Yang satu pasangan murni pribumi, satu lagi keturunan tionghoa. Yang satu seagama, satu lagi beda. Yang satu orang birokrat, satu lagi dokter dan termasuk tokoh pendidikan. Yang satu ganda putra, satu lagi ganda campuran. Yang satu ga banyak kampanye, satu lagi gelar kampanye akbar plus berjanji gantung diri kalo melakukan korupsi. Emang banyak bedanya. Tapi ada satu kesamaannya. Dua-duanya masih belum sreg di hati. Jadi pilih yang mana dong???

Bimbang masih menyelimuti hati sampe udah mau berangkat ke TPS. Sambil berjalan kaki, ku bulatkan hati memilih pada satu pasangan. Ya, biarpun gak sreg-sreg amat tapi daripada yang itu mending yang ini. Suasana TPS juga sunyi. Gimana enggak. Waktu pemilu putaran pertama aja banyak masyarakat yang gak pake hak suaranya. Umumnya masih banyak orang yang berpikir, "siapa pun pemimpinnya, sama aja". Padahal kan gak gitu. Kalo kita sendiri gak peduli siapa pemimpin kita, berarti kita ga bisa nuntut dia untuk peduli sama kita dong. Apalagi di putaran kedua ini. Belum lagi yang jagoannya udah kalah di putaran pertama. Udah deh, pada cuek sama putaran kedua. Ditambah malam sebelumnya begadang nonton piala dunia. Makin males lah mereka datang ke TPS.

Sekarang cuma bisa berdoa sama Allah. Siapa pun yang akan memimpin kota Medan nanti semoga merupakan orang yang amanah. Yang peduli dengan kemajuan dan kesejahteraan seluruh rakyatnya. Dan tentunya orang yang jujur, gak korupsi. Jabatan bukan dipakai buat balikin modal kampanye 'n nambahin deposito di bank. Tapi harus dipakai 100% untuk kemaslahatan ummat. Semoga....

-Sartika Ika S.-
Read more...

16 Juni 2010

Postingan Perdana

0 komentar

Alhamdulillah.... Akhirnya UAS telah berlalu. Waktu liburan pun datang dan menjadi kesempatan emas untuk membuat blog yang sudah dinanti-nanti sejak lama. Blog ini selain saya buat sebagai tempat menuangkan isi hati dan pikiran, juga saya dedikasikan sebagai tempat membagi ilmu yang saya peroleh pada siapa saja yang membuka blog ini. Semoga niat tulus ini mendapat respons baik dari semua orang dan bisa menjadi amalan yang akan membawa saya ke Jannah-Nya.

Saya sangat bahagia jika blog ini membawa manfaat bagi orang lain dan diri saya tentunya. Kalau ada yang mau share atau mengomentari blog ini agar lebih baik, tentu saya akan lebih senang lagi

Selamat berkunjung di blog ini. Ikuti terus perkembangannya ya....

-Sartika Ika-

Read more...